Selasa, 10 Juni 2008

Piper Crocatum ( Sirih Merah )

Daun Sirih Merah Bisa Obati Kencing Manis
Sirih merah (piper crocatum) selain berfungsi sebagai tanaman hias, ternyata juga bisa dimanfaatkan tanaman obat tradisional penderita kencing manis (diabetes mellitus. Masyarakat Sleman, Yogyakarta khususnya telah memanfaatkan khasiat daun sirih merah ini turun temurun. Secara empiris, selain kencing manis, daun sirih merah sering dimanfaatkan sebagai obat alternatif ambeien, peradangan, kanker, asam urat, hipertensi (darah tingi), hepatitis, kelelahan dan maag. Senyawa fitokimia yang terkandung dalam daun sirih merah yakni alkoloid,saponin, tanin, dan flavonoid. Menurut Ivorra, M.D dalam buku A Review of Natural Product and Plants as Potensial Antidiabetic, senyawa aktif alkoloid dan flavonoid memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah. Peneliti muda dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Mega Safithri dan Farah Fahma telah meneliti keamanan ekstrak air daun merah dan kemampuannya dalam menurunkan kadar glukosa darah. Mega dan Farah menjelaskan pembuatan ekstrak daun sirih merah sangat mudah. Sebanyak 200 gram daun sirih merah direbus bersama 1 liter air sampai volumenya tinggal 100 ml. Perbandingan berat daun sirih merah dengan volume ekstrak rebusan yang diminum adalah 200 g : 100 ml atau 2 : 1. Untuk mengetahui tingkat keamanan dan efek samping daun yang bersifat antiseptic ini, Mega melakukan uji toksisitas. Ekstrak dengan konsentrasi 0, 5, 10, 20 g/kg bobot badan diberikan secara oral pada masing-masing enam ekor tikus Sparague dawley. "Setelah tujuh hari pencekokan,bobot tubuh ke-24 tikus tersebut bertambah dan sehat wal alfiat. Tidak ada yang mati. Artinya, pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik (beracun)," paparnya dalam keterangan pers, Rabu (21/6). Dosis tepat sebagai obat DM, bisa ditentukan melalui uji antihiperglikemik pada 6 kelompok tikus. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus. Keenam kelompok tersebut adalah kelompok normal (A), kelompok kontrol negatif (B), kelompok kontrol positif (C), kelompok ekstrak daun sirih merah dengan 3 macam dosis yakni 100 x dosis daonil (D), 1000 x dosis daonil (E), dan 20 g/kg BB (F). Selain tikus A, Perlakuan tersebut berlangsung selama 10 hari dan selanjutnya dilakukan pengukuran kadar glukosa darah masing-masing kelompok. Hasilnya, kadar glukosa darah kelompok tikus yang diberi sirih merah dosis 1000 x daonil dan 20 g/kg BB menunjukkan tidak berbeda nyata atau sama dengan kelompok tikus normal. Ekstrak daun sirih merah dosis 20 g/kg BB mampu menurunkan kadar glukosa darah tikus sebesar 34, 3 %. Lebih tinggi penurunnya dibanding pemberian obat anti DM komesial daonil 3,22 ml/kg yang hanya menurunkan 27 persen glukosa darah tikus. Walau pengujiannya menggunakan tikus, akan tetapi bisa diaplikasikan pada manusia penderita DM. Dosisnya ialah berat badan penderita dikalikan dengan 20g/kg BB,” jelasnya. Dia menyarankan, kalau penderita DM memiliki berat badan 50 kg maka ia membutuhkan 1 kg daun sirih merah segar atau 500 ml ekstrak air rebusan. Ektrak ini bisa diminum dua kali sehari setiap pagi dan sore sebanyak 250 ml. Meski demikian, uji klinis langsung pada penderita kencing manis belum pernah dilakukan. (http://www.mail-archive.com/agromania@yahoogroups.com/msg00770.html)

Tidak ada komentar:


POST RECENT :